UMUMNYA para pendidik telah mengenal bahwa fokus pengajaran

UMUMNYA para pendidik telah mengenal bahwa fokus pengajaran murid-murid sekolah dasar adalah agar murid menguasai kemampuan dasar yang tercakup dalam rumus 3-R. yaitu Arismetik, reading dan writing. Atau dengan kata lain penguasaan dalam berhitung, membaca dan menulis.

Bagaimana penguasaan murid-murid atas kemampuan dasar ini, orang melihat sesuai dari kaca mata mereka masing-masing. Tidak sedikit orang, yang mengatakan bahwa kemampuan dasar murid dalam berhitung, membaca dan menulis telah mantap begitu mendengar bahwa di sekolah yang bersangkutan ada segelintir murid yang memperoleh NEM yang cukup baik.

Namun secara umum kalau kita perhatikan sertifikat NEM anak-anak Yang mendaftar ke tingkat SLTP banyak menunjukkan angka kemampuan berhitung, Kita sebut saja nilai matematika yang begitu jelek. Dapat kita perkirakan bahwa kemampuan mereka dalam membaca dan menulis juga jelek.

Untuk mencek kemampuan membaca murid pada tingkat SLTP dan SLTA dapat dicek lewat pemanfaatan buku-buku teks mereka. Ka1au kita mengunjungi perpustakaan sekolah tingkat SLTP dan SLTA maka akan kita jumpai tumpukan buku-buku teks yang lumayan banyaknya tanpa ada disentuh atau dimanfaatkan. Meskipun untuk menyediakannya pemerintah telah menghabiskan milyaran rupiah dari proyek penyediaan buku-buku. Begitu pula dengan buku-buku teks yang ada di dalam tas sekolah mereka, terlihat masih utuh sebagai tanda bahwa belum dimanfaatkan walau tidak semua murid yang bersikap demikian). Ini akibat kebiasaan murid yang. gemar menghafal catatan pelajaran mereka, ketimbang menganalisa buku-buku teks pelajaran mereka.

Pada akhir tahun di kelas tiga, tingkat SLTA, siswa musti menyelesaikan sebuah karya tulis sebagai syarat untuk dapat mengikuti EBTA dan EBTANAS. Tetapi mereka seolah-olah mencerminkan ketidakmampuan dalam menulis karya tulis. Dan memang kenyataannya mereka betul-betul banyak yang tidak mampu dalam menulis karya tulis yang begitu sederhana. Sehingga mereka terpaksa menempuh jalan curang, misalnya, dengan memalsukan karya tulis kakak kelas yang telah lulus pada tahun lain.

Dari sebuah dialog ringan dengan mahasiswa KKN tertangkap kesan tentang melemahnva semangat mahasiswa dalam peningkatan SDM. Pergi kuliah hanya asal-asalan saja. Banyak mereka yang enggan datang ke kampus dan suka menitipkan absen. Hari-hari mereka lewati dengan hura-hura. Kemudian pada musim tentamen mereka suka menggunakan jimat, catatan kecil, ala anak SMU atau mencari sopir ujian. Sebab sang dosen tidak mungkin dapat mengenali semua mahasiswanya karena itulah suatu stereotype, atau pandangan umum, bahwa hubungan dosen dan mahasiswa adalah “siapa lu dan siapa gua”. Dengan kata lain hubungan mereka adalah sebatas membayar kewajiban saja, yang penuh dengan ketidakacuhan atau ketidakpedulian.

Banyak tudingan bahwa kebodohan murid di sekolah berawal dari kenakalan karena orang tua mereka ada yang “‘broken” atau orang tua tidak peduli dengan pendidikan anak. Itu sangat benar. Tetapi ada pula malah orang tua begitu peduli dengan pendidikan anak, dan lingkungan sosial anak begitu sehat. Malah si anak kok begitu sudi mengungkapkan ingin untuk tarik diri dari dunia sekolah karena tidak dapat mengikuti pelajaran demi pelajaran. Kendala yang dialami oleh anak atau murid seperti ini disebabkan karena rendahnya kemampuan membaca mereka. Barangkali penyebabnya adalah karena di dalam keluarga mereka tidak dibiasakan budaya membaca. Buku-buku dan majalah adalah benda langka untuk dijumpai.

Bukan berarti orang tua mereka tergolong tidak mampu. Malah orang tua dapat memenuhi kebutuhan permainan elektronika mungkin karena bersaing dengan anak tetangga. Dan begitu pula orang tua mereka mampu membeli sarana hiburan yang serba mewah meski sebagai prestise dan menunjukkan kepada lingkungan, karena sebagian orang kita bermental suka pamer, bahwa mereka termasuk orang yang cukup “the have”.

Dalam zaman global informasi dan komunikasi ini, masih cukup banyak orang tua yang berfikiran mundur. Mereka akan mengatakan. bahwa berlangganan majalah itu percuma sebab tidak akan mengenyangkan perut. “Bukankah uangnya lebih baik untuk dibelikan sama kue”, demikian menurut orang tua yang bersikap “stomach oriented”. Ada lagi orang tua yang mencela anaknya yang sudah mulai gemar membaca sebagai membuang-buang waktu. Image seperti ini diperoleh dari keluarga pedagang dan tentunya tidak semua pedagang yang begitu, dimana bagi mereka waktu adalah benar-benar uang.

Murid-murid yang melarikan diri dari sekolah bisa jadi karena kejenuhan di dalam kelas karena tidak menguasai pelajaran. Rasa jenuh dapat mendatangkan rasa benci pada pelajaran dan berakhir dengan perseteruan antara guru-guru.

Macetnya komunikasi guru-murid dalam kelas disebabkan kepasifan murid dengan sikap yang suka membisu dalam seribu bahasa. Banyak juga guru yang kesal, begitu ia serius dalam proses belajar mengajar dan bertanya untuk mendapatkan umpan balik. Dan ketika ditanya “apakah kamu sudah paham atau belum mengerti”, dijawab oleh murid dengan wajah “no comment”

Kesulitan murid dalam memahami pelajaran dan kepasifan murid dalam berkomunikasi, secara lisan dan tulisan, adalah karena anak atau murid lemah dalam kemampuan membaca. Penyebabnya karena mereka tidak terlatih dengan budaya membaca sejak dini.

Membaca adalah satu bagian dari aspek berbahasa. Dan bahasa adalah sarana untuk mengekspresikan fikiran. Orang yang bahasanya teratur maka fikirannya juga teratur. Sebaliknya dalam bahasa yang macet terdapat pula kemacetan dalam berfikir. Dan rata-rata murid yang macet dalam berfikir. Dan inilah yang harus kita atasi secepatnya.

Syukurlah kalau dalam suatu kelas, terutama di Sekolah Dasar, cukup banyak anak yang berlangganan majalah. Tentu mereka mendapat kemudahan dalam memahami setiap pelajaran. Memang ada korelasi langsung antara anak yang gemar membaca dengan prestasi mereka dalam belajar. Dan idealnya memang setiap anak memang harus gemar membaca. Maka kita patut mengacungkan jempol bagi orang tua murid yang menyokong anak mereka di rumah agar selalu membaca apalagi menyediakan bagi anak mereka dana khusus agar anak mereka dapat berlangganan majalah anak-anak.

Tampaknya hanya segelintir saja orang tua yang mampu baru mendorong anak mereka untuk membudayakan membaca di rumah. Dan cukup terbatas pula jumlah orang tua yang punya kelebihan dan untuk berlangganan majalah anak-anak. Tampaknya masih ada usaha lain yang dapat diterapkan oleh guru-guru untuk mengembangkan kebiasaan anak dalam membaca yaitu pemanfaatan pustaka sekolah.

Pernah suatu ketika seorang guru sekolah dasar mengatakan bahwa murid-muridnya cukup mempunyai minat dalam membaca. Buktinya kalau ada buku bacaan, murid-murid itu berebutan tidak sabar ingin memperolehnya. Tetapi sayang, katanya, sekolah itu tidak mempunyai guru perpustakaan.

Mestikah guru yang demikian tidak bertindak untuk menyalurkan keinginan anak untuk membaca dengan alasan tidak ada tenaga guru perpustakaan? Sementara itu murid yang dihadapinya sebagai guru kelas cuma berjumlah 25 orang, murid saja. Kita rasa dalam jumlah murid yang kecil itu guru kelas mungkin dapat mencari jalan keluarnya. Misalnya saja membawa buku bacaan sebanyak jumlah murid dan meminjamkannya untuk dibaca di rumah. Kemudian bagi yang banyak membaca kita kaitkan dengan nilai bahasa mereka, misalnya.

Pemanfaatan buku-buku bacaan seperti cara diatas cukup bermanfaat dalam pengembangan keterampilan membaca murid. Adapun untuk pengembangan keterampilan menulis adalah dengan membiasakan pemberian “tugas mengarang” kepada murid. Ada seorang penulis yang sangat terkesan akan gurnya ketika ia masih bersekolah di SD. Gurunya mewajibkan setiap murid untuk mengarang setiap minggu dan membacakannya di depan kelas. Inilah titik awal kenapa ia tertarik dalam bidang penulisan setelah dewasa. Cara seperti ini sungguh bermanfaat untuk diterapkan oleh guru-guru sejak sekolah dasar, terus ke tingkat SLTP dan SLTA oleh guru bidang studi bahasa Indonesia. Apabila kebiasaan pemberian mengarang ini dilakukan oleh guru-guru secara kontinyu dan terprogram, maka insya Allah kita tidak melihat lagi siswa-siswi SMU kasak kusuk dalam menulis karya ilmiah sederhana. Dan begitu pula kebiasaan mahasiswa, calon sarjana, tidak akan lagi menciptakan skripsi “aspal” alias asli tapi palsu. Kita yakin kalau kemampuan menulis generasi kita sudah bagus, maka bursa penulisan skripsi liar tidak akan pernah ada lagi.

Guru Yang-Berkarakter Lebih Dikenang

Guru lebih mudah dikenal dan diingat siswa. Guru yang berkarakter lebih dikenang dibadingkan guru yang biasa saja (poko’e ngajar).
Jika guru memiliki murid yang selalu diidolakan dan dibanggakan, begitu
pula sebaliknya, murid pun memiliki guru idola. kriterianya :

    • Menerangkan dengan jelas. penyampaian materi yang jelas menjadi poin
      plus untuk setiap guru. Terlebih  guru tersebut mau mengulang materi
      yang telah disampaikan jika masih ada siswa yang kurang paham.

 

    • Periang dan memiliki rasa humor. Sikap periang dan memiliki selera
      humor dapat mencairkan suasana yang tegang dalam kelas. Hendaknya sikap
      periang dan humor ini ditempatkan pada situasi dan kondisi yang tepat.

 

    • Menaruh perhatian kepada setiap siswa tanpa menganakemaskan salah
      satu dari mereka. Serta selalu memahami situasi siswa baik fisik maupun
      mental.

 

    • Memberi motivasi untuk membangkitkan minat dan semangat siswa dalam belajar.

 

    • Tegas dan sanggup menguasai kelas.

 

    • Tidak suka ngomel, mencela, dan marah-marah. apalagi tanpa sebab yang logis.

 

    • Mempunyai pribadi yang bisa dicontoh. Biasanya siswa akan memandang dari penampilan fisik kemudian berlanjut pada kepribadian.

Mulai sekarang mari berusaha dan terus mencoba untuk menjadi guru
sekaligus sahabat yang menyenangkan bagi murid kita. Guru yang
diidolakan oleh muridnya adalah guru yang selalu dicari jika tak hadir.
Murid akan marah jika bukan kita yang mengajar, dan selalu dinantikan
kedatangannya.

Mitos Atau Logika

Istilah mitos sudah lama dikenal, bisa dikatakan mitos ialah sesuatu
berupa wacana (bisa berupa cerita, asal-usul, atau keyakinan) yang
keberadaannya satu paket dengan pantangan yang tidak boleh dilanggar.
Orang bilang menentang mitos itu ”pamali” (dosa) bisa kualat. Keberadaan
mitos sangat erat kaitannya (jadi inget mapel sosiologi SMA hehehe)
dengan adat istiadat yang masih bersifat tradisional. Terutama pada
sebagian masyarakat yang masih meyakini ajaran animisme dan dinamisme.
Mitos dengan aturan yang telah lampau tidak bisa begitu saja disisihkan,
akan banyak hal yang harus dilalui untuk menciptakan perubahan itu.
Tetunya tidak semudah menutup buku.

 

Logika, lebih menitik beratkan pada analisis pikiran dan kemajuan
persepsi dengan kata lain lebih menonjolkan peran pikiran yang masuk
akal dan angka kemungkinannya lebih tinggi dibanding angka
ketidakmungkinannya. Benarkah mitos selalu memiliki alasan yang logis?
Berbeda dengan masyarakat tradisional yang masih meyakini adanya mitos
sebagai sesuatu yang harus diperlakukan hati-hati, masyarakat modern
tidak begitu adanya, mungkin karena telah banyak fasilitas canggih yang
bisa menepis kepercayaan tentang mitos.

 

”kalau makan jangan depan pintu nanti yang mau nglamar kamu balik
lagi. Dasar anak muda zaman sekarang, dikasih tau orang tua kok malah
ngeyel, katanya mitos lah, tahayul lah, nanti kalo sudah kena batunya
aja baru nyesel ”. Kata seorang Nenek pada cucunya. Pernah mengalami
kejadian yang serupa ? sebetulnya kalau dipikir-pikir lagi kata-kata si
Nenek ada benernya juga alias masuk akal.

 

Tidak ada salahnya menganalisis sebentar tentang hubungan mitos
dengan logika dengan cara mengambil beberapa contoh mitos dan
mengkaitkannya dengan pemikiran yang lebih masuk akal. Misalnya :

 

* Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu, katanya bisa
batal dilamar orang alias balik kucing. (ini mitosnya). Kalau
dipikir-pikir memang tidak pantas makan di depan pintu, fungsi pintu
hanya untuk jalan keluar masuk saja. Kalau memang makan ya di ruang
makan atau di tempat yang layak untuk makan. Hubungan dengan yang
ngelamar balik lagi apa ya ? otomatis balik, semua cowok pasti pengen
calon istri yang punya sopan santun, lah kalau makannya di depan pintu
dan berdiri pasti ill feel (ntar disangka kuda, kan makannya kuda
berdiri). Karena itu ga jadi ngelamar.

 

* Mitos lain, calon pengantin perempuan dilarang keras keramas
ketika dekat hari H kenapa ? katanya supaya tidak turun hujan deras
ketika resepsi berlangsung yang bisa mengacaukan acara. Masuk akal tidak
ya ? keramas dan hujan ? logikanya kenapa calo pengantin perempuan
dilarang membasahi rambutnya (keramas) karena kata penata rias
pengantin, kalau rambut yang akan disanggul itu di keramasi maka tekstur
rambut jadi halus dan lembek ini menyulitkan si penata rambut memasang
sanggul. Jadi ketika hari H si calon pengantin tidak boleh keramas
supaya lebih mudah disasak dan dipasang sanggul. (kalau aku mah
kerudungan aja pas nikah, biar bisa keramas sesukaku hehehe) urusan
hujan cuekin aja, cari bulan nikahnya dimusim kemarau biar ga keujanan.

 

* Kalau nyapu harus sampai tuntas jangan dikumpulin dipojokan,
nanti biar rejekinya tidak mampet (ini mitosnya). Kalau dimarahin sama
Ibu, Nenek, atau buyut kamu soal ini jangan marah dulu, pikirin aja yang
masuk akal, yang disapu pasti kotoran dan debu kan ? kalau terlalu lama
dikumpulin di pojokan setiap kamu nyapu jadinya rumah atau kamar kamu
bakal kotor, kalau keadaan kotor pasti bikin malas. Jadinya tidak bisa
melakukan sesuatu hal yang bisa menguntungkan, misalnya gara-gara kamar
kotor malas belajar bisa jadi kan, akhirnya rejeki baik untuk dapat
nilai bagus terhambat kan ? anggap saja begitu.

 

* Seorang Ayah yang pulang kerja, ketika punya baby harus ke
kamar mandi dulu untuk cuci tangan dan kaki, katanya supaya setan dari
luar yang ikit di badan si Ayah tidak menakuti bayinya. Logika untuk
itos ini mudah saja tentu saja orang yang pulang kerja lewat jalan yang
penuh dengan debu dan kotoran, belum lagi kalau macet dan asap kendaraan
menempel di baju. Bayi yang baru lahir belum memiliki anti body yang
kuat jadi rentann terkena berbagai macam penyakit. Debu dan kotoran yang
menempel di baju si Ayah ialah sarang kuman dan virus, jadi harus
dihilangkan dulu dengan cara cuci tangan dan kaki, lebih baik lagi kalau
mandi dulu, baru timang-timang anak tersayang.

Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebentar lagi akan ada hari libur bagi umat islam, yaitu Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad, yang perayaannya diadakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Dan Bertepatan Pada Hari Kamis 24 Januari 2013 Bessok. Berikut ini bagi yang mendapat tugas untuk mengisi pengajian atau kumpulan RT atau yang lainnya tentang Maulid Nabi maka akan saya berikan contoh untuk anda semua.

Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW

Assalamu Alaikum wr.Wb
Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rohmat, taufiq, dan hidayahnya kepada kita sekalian. Sehingga kita masih dapat menikmati anugrah terindahnya berupa kesehatan serta oksigen yang kita hirup tanpa harus membayar sepeserpun.

 

Solawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang

 

Bapak-bapak, Ibu-ibu, para hadirin yang saya hormati.
Tanggal 12 Rabiul Awal 1431 H, bertepatan pada tanggal … seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun.

 

Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad. Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu.

 

Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengena akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.

 

Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme. Dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Muhammad dapat dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi.

 

Pertama, dalam perspektif teologis-religius, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman. Hal ini memposisikan Muhammad sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan “suci” Tuhan kepada umat manusia secara universal.

 

Kedua, dalam perspektif sosial-politik, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok politikus andal. Sosok individu Muhammad yang identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis, serta non-diskriminatif dan hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tentram.

 

Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid
secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin.

 

Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra kepemimpinan dan masyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Muhammad untuk seluruh umat manusia.

 

Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan.
Misal, politik, budaya, ekonomi, maupun agama.

 

Bapak-bapak, Ibu-ibu, para hadirin yang saya cintai.
Nabi Muhammad dilahirkan ke dunia.

  • Datangnya membawa tugas.
  • Perginya meninggalkan bekas.
  • Datangnya membawa tugas yang diselesaikan dalam 23 tahun.
  • Datangnya ke dunia diperintah untuk memperbaiki budi pekerti (sholihah Akhlak)
  • supaya ummat ini menjadi umat yang sopan santun (makarimal akhlak)
  • Sopan terhadap siapa?
  • Sopan terhadap Alloh yang telah menciptakan kita
  • Sopan terhadap Rosululloh
  • Sopan terhadap agama yang kita peluk masing-masing
  • Sopan terhadap diri sendiri
  • Sopan terhadap orangtua
  • Sopan terhadap masyarakat
  • Sopan terhadap ibu pertiwi
  • Sopan terhadap negara.
  • Sopan terhadap Alloh.

Contohnya bagaimana kita sebelum makan berdoa dulu bismillahirrohmanirrohim.
Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah adalah bentuk kesopanan
kita kepada Alloh.

 

Dalam pembukaan UUD 1945 menyebutkan atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha
Kuasa merupakan bentuk kesopanan para pendahulu kita kepada Alloh. Mereka
mengakui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan karena pemberian sekutu,
bukan pemberian Jepang dan bukan semata-mata karena perjuangan bangsa Indonesia
melawan Belanda. Tapi adalah karena Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa.
Ada orang yang berpidato menyebutkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah
karena hasil perjuangan rakyat Indonesia adalah bentuk ketidak-sopanan kepada Alloh.
Sopan terhadap Rosululloh, Rosul merupakan pintu gerbang agung agama. Maka sudah sepantasnya kita sopan kepada Rosululloh.

 

Sopan kepada diri sendiri
Bagaimana kita diperintah untuk menutup aurat adalah bentuk kesopanan pada diri
sendiri dan sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. Tujuh lapis langit dan tujuh lapis
bumi yang diciptakan Alloh ini ibarat sepet (kulit sabut kelapa-red.), sedangkan
berliannya adalah manusia, maka sopanlah kepada diri sendiri.

 

Sopan kepada orang tua
Jangan sampai kita durhaka seperti kisah bagaimana seorang dari desa yang berhasil
menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana dan orang yang sukses. Tapi ketika
orang tuanya datang tidak dihormati malah diusir. Ketidak-relaan orang tua
menyebabkan anak itu dan keluarganya diazab Allah SWT dengan dihancurkan rumah dan
keluarganya. Padahal seharusnya si anak bangga dengan orang tuanya yang tinggal di
desa tersebut karena telah berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang sukses
dibandingkan dengan orang kota yang belum tentu berhasil mendidik anaknya menjadi
orang yang sukses.

 

Sopan kepada masyarakat
Dalam kehidupan ini kita tidak bisa keluar dari masyarakat, maka kita harus sopan
kepada masyarakat.

 

Sopan kepada ibu pertiwi
Hadis Cinta tanah air bagian dari iman adalah bentuk kesopanan kepada ibu pertiwi.
Pendahulu kita memberikan lambang negara berbentuk Garuda Pancasila
melambangkan jiwa yang besar. Namun yang terjadi sekarang jiwa bangsa Indonesia
sedang sakit kronis dengan semakin berkurangnya rasa Cinta Tanah Air
Di zaman sekarang ini globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun tak
ada satu negara pun yang mau dilibas oleh negara lain. Satu-satunya cara adalah
dengan menumbuhkan Cinta Tanah Air. Jepang, Korea tidak sampai terlibas dalam era
globalisasi karena mereka mempunyai akar yang kuat dengan Cinta Tanah Air.
Sedangkan pada siapa kita diajar untuk santun?

  • Kita diajar santun kepada anak-anak yatim
  • Kita diajar santun kepada para fakir miskin
  • Kita diajar santun kepada orang-orang yang teraniaya
  • Kita diajar santun kepada orang-orang yang terkena bencana.

Semoga uraian ini bermanfaat. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Wassalamu alaikum wr. wb.

Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW

Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW – Berikut ini kampus info akan memberikan sedikit pengertian tentang Maulid Nabi Muhammad SAW. Mengingat besok pada Hari kamis Libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Langsung saja simak baik baik artikel tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. yang di selenggarakan secara berjamaah dibacakan ayat-ayat Alqur’an dan riwayat hidup kekasih Alloh Nabi Muhammad Saw serta sholawat dan pujian-pujian kepada beliau Saw, dengan maksud mengagungkan martabat Nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan Kaum muslimin menyambut kelahiran beliau S.a.w.

Pengertian Maulid Nabi Muhammad SAW

Assayid Al-Hafizd Al-musnid Prof.Dr. Muhammad Bin Alwy Al-Maliky Al-Hasaniy mufti Mekkah mengutarakan tentang ja’iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul “Mafahim Yajibu An Tusahhah” , yang kita sebutkan beberapa diantaranya:

A) peringatan maulid memantulkan kegembiraan kaum muslimin menyambut junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW. bahkan orang kafir pun beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadist didalam Shohih Bukhori menerangkankan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuannya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya menyambut kelahiran putera saudaranya. ‘abdulloh bin abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad Saw, jadi jika orang kafir saja beroleh manfaat dari kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad Saw apalagi orang beriman.

B) Rosululloh S.a.w. sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Alloh S.W.T. atas karunia ni’mat-Nya yang besar itu. Beliau dilahirkan di alam wujud sebagai hamba Alloh yang paling mulia dan sebagai rahmat bagi seluruh wajud. Cara beliau menghormati hari kelahirannya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosululloh S.a.w. ditanya oleh beberapa orang sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: “pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Alloh menurunkan wahyu kepadaku” ( diriwayatkan oleh Muslim didalam “Shahih”_nya ).

C) Pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. merupakan tuntunan Al_Qur’an. Alloh berfirman: “ Katakanlah : dengan karunia Alloh dan rahmat_Nya, hendaklah (dengan itu ) mereka bergembira “. (S. Yunus:58) Alloh S.W.T memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya, dan Nabi Muhammad S.a.w. jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :“Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta “ . (S. Al_Anbiya : 107). D) Memuliakan Rosululloh S.a.w. adalah ketentuan syari’at yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jama’ah untuk berzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainnya adalah bagian dari cara kita menghormati dan memuliakan beliau.

E) Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negri, dan diadakan oleh mereka. Menurut kai’dah hukum syara’ kegiatan demikian itu adalah Mathlub syar’an ( menjadi tuntutan syara’ ). Hadist mauquf dari Ibnu Mas’ud R.a. megaskan : “ apa yang di pandang baik oleh kaum muslimin, di sisi Alloh itu adalah baik, dan apa yang di pandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Alloh itu adalah buruk “ (Hadist di keluarkan oleh Imam Ahmad).

Ganjaran bagi yang memperingati Maulid Nabi Muhammad , antara lain :

Sabda Nabi S.a.w. :“Barang siapa yang membesarkan mauledku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan mauledku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah”.

Sayyidina Abu Bakar A-Shiddiq R.a. berkata : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi maka aku sahabatnya di hari kiamat”.

Sayidina Umar Bin Khattab R.a. berkata : “Barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w sesungguhnya orang itu menghidupkan agama Islam”.

Sayidina Ustman Bin Affan R.a. : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi S.a.w. maka sesungguhnya orang tersebut seperti hadir di perang Badar dan Hunain”.

Sayidina Ali bin Abi Tholib K.w.h. : ” barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w maka apabila mati masuk sorga”.

Imam Syafi’I r.h.m. : “ siapa yang mengumpulkan saudaranya buat hadir di tempat mauled Nabi S.a.w. lalu menyediakan makanan serta berbuat baik di dalamnya maka orang tersebut di hari kiamat akan di bangkitkan bersama para shidiqin, Syuhada dan Sholihin dan berada di surga An-Na’im.

GEMATEK (Jurnal Teknik Komputer)

Terbit dua kali pada bulan Maret dan September
Jurnal Gematek sebagai media publikasi/sosialisasi artikel penelitian atau konseptual yang menampung semua karya inovatif dan kreatif berupa perkembangan dan penemuan di bidang Teknik & Sistem Komputer yang meliputi rekayasa perangkat keras dan minimum sistem dalam hardware, diharapkan bisa memberikan Gema yang tidak pernah berhenti dalam dunia Teknik & Sistem Komputer

 

Vol 10, No 1 (2008): Maret 2008

Table of Contents

Articles

MODELING OF INTEGRATED MONITORING ON POWER TRANSFORMER USING LABVIEWTM PDF
Waluyo Waluyo
SISTEM PEMANTAUAN POSISI MOBIL MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) BERBASISKAN RADIO FREKUENSI PDF
Frenki Harijanto, Helmy Widyantara
PERANCANGAN PAINTING AIR BRUSH MENGGUNAKAN METODE CANNY ADGE DETECTION PDF
Mar’i Muhammad
PENDETEKSIAN DAN PENGAMANAN DINI PADA KEBAKARAN BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC) DENGAN FUZZY LOGIC PDF
Helmy Widyantara
PEMBUATAN PERANGKAT PENGIRIM PESAN SINGKAT UNTUK UMUM DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTERkdsf PDF
Ihyauddin Ihyauddin, Tjio Hok Hoo
PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM OTOMASI PADA PROSES PRODUKSI BIOETANOL MENGGUNAKAN JALA PETRI SINYAL TERINTERPRETASI (JPST) PDF
Endra Joelianto, Alex Dananjaya

The Journal is published by Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. It available online supported by Petra Christian University and Directorate General of Higher Education – Ministry of National Education.

Anjuran Menuntut Ilmu Dalam Islam

Manusia dilahirkan dan datang ke dunia ini dalam keadaan polos, telanjang, buta ilmu pengetahuan, walaupun ia dibekali dengan kekuatan dan pancaindera yang dapat menyiapkannya untuk mengetahui dan belajar. Allah swt. berfirman:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. 16 : 78).

Maka pendengaran, penglihatan dan akal ialah alat-alat yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk digunakannya memperoleh pengetahuan dan merupakan jendela-jendela yang melaluinya orang dapat menjenguk ke alam yang luas untuk mengetahui rahasia-rahasianya, kemudian mengambil manfaat dari apa yang Allah telah mengisinya untuk kemakmuran, kebahagiaan dan kelestarian hidup manusia, makhluknya yang diamanatkan untuk menjadi khalifah-Nya di atas bumi ini.

Orang-orang yang tidak mengambil manfaat dari pemberian Allah itu dan tidak menggunakannya sesuai dengan fungsinya, patut digolongkan ke dalam bilangan binatang, karena mereka telah menyia-nyiakan pemberian Allah untuk mencari ilmu dan pengetahuan sebagai pembentuk kepribadian manusia. Berfirman Allah swt.:

“Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” (Al-A’raaf 179). Kunci ilmu pengetahuan

  1.  Membaca
  2.  Menyelidiki alam semesta
  3.  Mengadakan perjalanan di atas bumi Allah

Itulah bidang-bidang yang dapat memberi banyak pengetahuan yang bermanfaat kepada manusia, dan yang banyak disebut-sebut dalam Al-Qur’an untuk menjadi perhatian dan bahan penyelidikan umat Islam. Tentang bidang membaca, Allah berfirman:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. “(Al-alaq 1-5). “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.” (Nun 1).

Rasulullah saw. telah memberi kesempatan kepada para tawanan musyrikin Quraisy dalam perang Bad’r yang tidak sanggup menebus dirinya dengan harta, agar mengajar membaca dan menulis kepada sepuluh anak orang Islam sebagai tebusan. Hal mana menunjukkan betapa besarnya perhatian Rasulullah terhadap mata pelajaran membaca dan menulis sebagai kunci ilmu pengetahuan. Tentang anjuran menyelidiki alam semesta, Allah berfirman:

“Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”. (Yunus 101).

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah.” (Al-A’raaf 185).

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, Yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang ciptaan Allah) .” (Saba’ 46).

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Ali Imraan 190-191).

Rasulullah saw. bersabda setelah membaca ayat-ayat ini: “Binasalah orang yang membacanya dan tiada merenungkannya.” Tentang anjuran agar orang bepergian mengelilingi bumi berfirmanlah Allah swt:

“Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj 46).

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, Maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al ‘Ankabuut 19-20).

Islam merasa tidak cukup dengan hanya menunjukkan kunci-kunci ilmu pengetahuan dan jalan-jalan untuk mencapainya. Islam bahkan mendorong orang untuk giat menuntutnya dan bersungguh-sungguh dalam mengejarnya dan menguasai segala bidangnya. Allah swt. berfirman: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (Thaaha 114).

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. setelah turunnya ayat ini berdo’a: “Ya Allah, ajarkanlah kepadaku apa yang berguna bagiku, dan berilah kepadaku manfaat dari apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan tambahlah ilmuku, segala puji bagi-Mu atas segala hal.”

Orang tidak akan merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang ia telah capai, tetapi selalu berusaha menambah pengetahuannya, berbeda dengan kebutuhan-kebutuhan duniawinya. Sebab barangsiapa telah dikaruniai ilmu, maka ia telah memperoleh karunia kebajikan dari segala sudutnya: Firman Allah swt.:

“Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (AlBaqarah 269).

Kekayaan duniawi tidak ada bobotnya dibandingkan dengan kekayaan ilmu dan pengetahuan, sebagaimana Rasulullah saw. bersabda: الدّنيا ملعونة، ملعون ما فيها إلاّ ذكرالله وما والاه وعالما أو متعلّما. (رواه الترمذى

“Dunia itu terkutuk dan terkutuk semua apa yang ada di dalamnya kecuali orang yang berdzikir (ingat) kepada Allah, orang alim dan orang menuntut ilmu.” (rw. Atturmudzi).

Karena itu sifat iri hati (hasad) yang tercela dalam agama Islam, bahkan dipuji jika sasarannya ilmu dan pengetahuan. Bersabda Rasulullah saw.: لا حسد الاّ فى اثنتين:رجل أتاه الله مالا فسلّطه على هلكته فى الحقّ ورجل أتاه الله الحكمة فهو يقضى بها ويعلّمها. (البخارى ومسلم

“Tiada iri hati (hasad) yang dibolehkan kecuali terhadap dua sasaran; terhadap orang yang dikaruniai Allah harta kekayaan dan digunakan untuk menegakkan hak dan kebenaran dan terhadap orang yang dikarunniai Allah ilmu dan hikmah yang diajarkannya lain orang dan dijadikannya pedoman putusan hukumannya”.

Al-Qur’an menetapkan bahwa Rasul yang diutus oleh Allah ditugaskan membaca ayat-ayat untuk manusia, mensucikan mereka dengan ajaran akhlak yang luhur dan peradaban yang tinggi dan mengajar mereka kitab Allah dan hikmah (ilmu pengetahuan). Allah berfirman:

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,” (Al-Jumu’ah 2).

Orang yang alim dan orang yang bodoh (buta ilmu) tidaklah sama kedudukannya terhadap Allah maupun di pandangan masyarakat, demikian pula tidak sama penilaiannya tentang soal-soal kehidupan. Allah berfirman:

“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”.(Az-Zumar 9).

Orang yang berpengetahuan melek (terbuka) hati dan jiwa sedang orang tidak berpengetahuan adalah adalah buta hati, bua jiwa dan mudah tersesat oleh godaan syaitan. Allah swt. berfirman:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Mujadalah 11)

“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.” (Ar-Ruum 59).

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,”(Arra’d 19).

Orang yang tidak memberi penghargaan kepada para ulama, tidaklah patut mengaku dirinya pengikut Muhammad dan penganut agama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw.: ليس منّا من لم يرحم صغيرنا ولم يوقّر كبيرنا ويعرف لعالمنا حقّه

“Tidak termasuk golongan kita barangsiapa tidak mengasihi yang kecil-kecil dan muda usia di antara kita dan menghormati yang besar-besar dan lanjut usia serta tidak memberi penghargaan kepada para ulama kita.”

Allah swt., memberi penilaian sama tinggi kepada kesaksian para ulama dan dengan kesaksian para malaikat tentang kebenaran keesaan-Nya, bahkan menggabungkan kesaksian para ulama kepada kesaksian-Nya!

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali Imran 18).

“Berkatalah orang-orang kafir: “Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul”. Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab”. (Ar-Ra’d 43).

Dan untuk mengetahui betapa tinggi penilaian agama Islam terhadap ilmu pengetahuan, terhadap ulamanya, terhadap pengajaranya dan terhadap penuntutnya, maka dapat dibuktikan dengan beberapa hadits Rasulullah saw. sebagai berikut: من سلك طريقا يطلب فيه علما سهّل الله له طريقا إلى الجنّة، وإنّ الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يصنع، وإنّ العلماء ورثة الانبياء، وإنّ الانبياء لم يورّثوا دينارا ولا درهما وإنّماورّثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظّ وافر. (رواه الترمذى)

“Barangsiapa melalui jalan untuk menuntut ilmu, Allah menggampangkan baginya jalan ke syurga, dan bahwa para malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu sebagai tanda rela dan simpati bagi orang itu. Dan bahwa para ulama itu adalah pewaris para nabi, karena pada nabi tidak mewariskan harta, tetapi mewariskan ilmu, maka barangsiapa menangkapnya hendaklah menangkap bahagian yang banyak.” (rw. Attermidzi). من خرج ليطلب بابا من العلم فهو فى سبيل الله حتّى يرجع. (رواه الترمذى

“barangsiapa keluar mencari ilmu maka selama ia belum kembali, ia berkedudukan sebagai seorang mijahid di jalan Allah.” (rw. Attermidzi). إنّ الله وملائكته وأهل السموات والارض حتّى النّملة فى حجرها وحّى الحوت ليصلّون على معلّم النّاس الخير. (رواه الترمذى)

“Sesunggunya Allah swt., para malaikat-Nya dan para penghuni langit dan bumi, sampai-sampai semut di dalam lobangnya dan ikan (di laut) sama-sama bershalawat (berdo’a) bagi orang yang mengajar kebaikan kepada sesama manusia.” Rw. Attermidzi). رحم الله خلفائ، قالت الصّحابة: ألسنا خلفاءك يارسل الله؟ قال: أنتم أصحابى، وإنّما خلفائ الّذين يأتون بعدى يتعلّمون سنّتى وعلّمو نها النّاس نضّرالله امرءا سمع مقالتى فوعاها ثّ أدّا هاكما سمعها فربّ مبّلغ أوعى من سامع.

“Bersabda Rasulullah: “Semoga Allah memberi rahmat kepada khalifah-khalifahku”. Lalu bertanya para sahabat: “Bukankah kita semua adalah khalifah-khalifahmu, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Kamu adalah sahabat-sahabatku sedang khalifah-khalifahku adalah mereka yang datang sesudah aku, mempelajari sunnatku dan mengajarkannya kepada orang lain.”

“Semoga Allah memberi cahaya bagi orang yang telah mendengar ceritaku dan mengingatnya kemudian menyampaikannya kepada orang lain tepat sebagaimana ia telah mendengarnya dari aku. Karena kadang kala orang yang ditabligi (dida’wahi) lebih ingat dan teliti daripada orang yang mendengarnya langsung.”

Menjadi tabi’at seorang mu’min bahwa ia akan selalu mengejar ilmu dan menambah pengetahuannya, dan ia tidak akan berhenti selama ada kesempatan belajar dan menambah pengetahuan, ia seakan-akan orang serakah yang tidak akan pernah kenyang. Bersabda Rasulullah saw.: لن يشبع مؤمن من خير حتّى يكون منتهاه الجنّة.

“Seorang mu’min tidak akan berhenti mendengar pelajaran yang baik sampai mencapai akhir hayatnya di syurga.” (rw. Attermidzi).

Islam mendorong dan menganjurkan para penganutnya mencari ilmu dan menuntut pengetahuan, karena dengan ilmulah orang dapat membedakan antara haq dan bathil, antara kebajikan dan kejahatan, antara yang salah daripada yang benar, antara hidayah dan sesat, antara baik dan jelek, antara yang bermanfaat dan yang madharat. Dan ilmu itu bagi akal manusia umpama cahaya bagi mata, yang tanpa cahaya itu mata menjadi buta.

Harga diri seseorang dan tingkat kedudukannya dalam suatu pergaulan hidup ditentukan oleh seberapa jauh ia menguasai ilmu dan memiliki pengetahuan. Demikian pula tingkat kemajuan sesuatu umat di segala bidang ditentukan oleh tingkat kecerdasan umat itu dan sejauh mana para warganya memiliki pengetahuan. Dengan ilmulah sesuatu umat bisa meningkatkan taraf hidupnya, memakmurkan rakyatnya dan menyusun kekuatannya. Diriwayatkan oleh Sa’ad bin Mu’adz r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda: تعلّموا العلم فإنّ تعلّمه لله خشية وطله عبادة، ومذاكرته تسبيح والبحث عنه جهاد وتعليمه لمن لا يعلمه صدقة وبذله لأهله قربة لأنّه معالم الحلال والحرام ومنارسبل أهل الجنّة وهو الأنيس فى الوحشة والصّاحب فى الغربة والمحدّث فى الخلوة والدّليل على السّرّاء والضّرّاء والسّلاح على الأعداء والزّين عند الأخلاّء. يرفع الله به أقواما فيجعلهم فى الخير قادة تقتفى أثارهم ويقتدى بفعالهم وينتهى إلى رأيهم. ترغب الملائكة فى خلّتهم وبأجنحتها تمسحهم ويستغفرلهم كلّ رطب ويابس وحيتان البحر وهوامّه وسباع البحر وأنعامه، لأنّ العلم حياة القلوب من الجهل ومصابيح الأبصار من الظّلم. يبلغ العبد بالعلم منازل الأخيار والدّرجات العلا فى الدّنيا والأخرة والتّفكير فيه بعدل الصّيام ومدارسته تعدل القيام به توصل الأرحام وبه يعرف الحلال من الحرام وهو إمام العمل والعمل تابعه يلهمه السّعداء ويحرمه الأشقياء.(رواه ابى عبد البر موقوفا)

“Pelajarilah ilmu karena mempelajari ilmu adalah sebagian dari taqwa kepada Allah, menuntutnya sebagian dari ibadah, mendiskusikannya sebagai tasbih, memperdalaminya sebagai berjihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya merupakan sedekah dan memberikannya kepada yang patut menerimanya merupakan pendekatan kepada Allah. Karena ilmu itu petunjuk bagi hal-hal yang halal maupun yang haram, ia pelita bagi perjalanan ahli syurga. Ilmu itu adalah penghibur dalam kesepian, teman dalam perantauan, pengobrol dalam khalwat, penuntun di waktu suka dan duka, senjata terhadap musuh dan penghibur bagi kawan. Dengan ilmu Allah mengangkat kaum-kaum sebagai pemimpin untuk kebajikan yang jejak-jejaknya diikuti, amal-amal mereka ditiru dan pendapat-pendapatnya di dengar. Para malaikat mendambakan berkawan dengan kaum-kaum itu dan dengan sayap-sayap mereka diusap. Untuk kaum-kaum yang berilmu itu beristighfarlah semua makhluk yang basah dan yang kering, ikan-ikan, ular-ular, singa-singa laut dan binatang-binatangnya. Karena ilmu itu menghidupkan hati dari kebodohan dan merupakan lampu bagi mata-mata dari kegelapan. Dengan ilmu seseorang hamba Allah dapat mencapai kedudukan orang-orang yang saleh dan tingkat-tingkat yang tinggi di dunia dan di akhirat. Merenungkan sesuatu masalah ilmiah sama seperti berpuasa dan berdarusan ilmiah sama dengan ibadah di waktu malam. Dengan ilmu dapat terlaksana silaturahmi dan dengan ilmu dapat diketahui mana yang halal dan mana yang haram. Ilmu merupakan imamnya amal dan amal perbuatan adalah pengikut ilmu. Ilmu diilhamkan oleh Allah kepada orang-orang yang bahagia dan tidak didapatkan oleh orang-orang yang celaka dan bengal.” (rw. Ibnu Abdulbarr).

Adapun ilmu yang seharusnya tiap muslim mengetahuinya, ialah: Tentang wahyu sesuai dengan apa yang ada dalam kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya dan dengan ajaran aqidah dan syariat, sebagaimana sabda Rasulullah saw.: ألعلم ثلاثة: أية محكمة وسنّة قائمة وفريضة عادلة

“Ilmu itu adalah: Al-Qur’an (Aayatun mukhamah), Hadits Rasulullah (Sunnatun Qaimah) dan Syari’at (Faridhatun aadilah). ” Tantang aqidah berfirmanlah Allah swt.:

“Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah.” (Muhammad 19). Dan tentang syari’at bersabdalah Rasulullah saw.: طلب العلم فريضة على كلّ مسلم ومسلمة “Menuntut ilmu adalah wajib atas tiap muslim dan muslimat”.

Ilmu yang wajib dipelajari ialah pengetahuan tentang apa yang harus diamalkan, seperti pengetahuan tentang hukum-hukumnya sembahyang dan tentang apa yang diharamkan dan dihalalkan oleh agama. Demikian pula segala apa yang dilakukan tanpa dasar pengetahuan yang meyakinkan adalah ibadah yang bathil (tidak sah) dan sekali-kali tidak akan diterima. Berkata Imam Ali bin Abi Thalib r.a. قصم ظهرى إثنان: جاهل متنسّك وعالم متهتّك

“Dua orang mematahkan punggungku (menjengkelkan) aku: Orang bodoh (tidak berpengetahuan) yang betapa dalam ibadahnya dan orang alim (berpengetahuan) yang bermaksiat secara terbuka.”.

Adapun cabang-cabang ilmu yang bersumber dari wahyu, ialah tafsir, hadits, riwayat nabi, tauhid, fiqih, sejarah Islam, hukum-hukum Islam dan tasawuf. Selain itu Islam juga menghimbau para penganutnya agar memepelajari cabang-cabang ilmu yang berhubungan dengan alam semesta, seperti ilmu alam, ilmu kimia, ilmu falak, tumbuh-tumbuhan, ilmu jiwa, sosial dan sejarah umum, karena itu semua dapat menambah pengetahuan orang dan keyakinannya akan kebesaran Tuhan dan kekuasaan-Nya serta hikmah yang terkandung dalam apa yang telah diciptakan.

Marilah kita mempelajari dan merenungkan apa yang terkandung dalam ayat-ayat firman Allah swt. di bawah ini:

“Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ? Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah). Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun- susun, untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). seperti Itulah terjadinya kebangkitan.”(Qaaf 6-11).

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Ar-ruum 22).

“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Faathir 27-28).

“Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ar-ruum 50).

“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu Hampir-hampir menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. (Annuur 43-44).

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.” (Ath-Thaariq 5-7). .

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan? “ Adz Dzariaat 20-21).

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? Ingatlah bahwa Sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang Pertemuan dengan Tuhan mereka. ingatlah bahwa Sesungguhnya Dia Maha meliputi segala sesuatu.” (Fushshilat 53-54).

Tidakkah dalam ayat-ayat yang dikutip di atas terkandung petunjuk yang menghimbau umat Islam agar mempelajari secara mendalam ilmu alam, ilmu hayat, ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu sosial dan sejarah? Di samping itu dalam banyak hal ayat-ayat yang mengandung perintah mempelajari ilmu-ilmu tersebut terdapat kata-kata “wasakhkhara” yang artinya “menundukkan”, yakni bahwasanya Allah swt. telah menundukkan apa yang telah diciptakan di langit dan di bumi dengan semua isi dan kandungannya untuk dimanfaatkan oleh manusia, makhluk utamanya yang ditugaskan menjadi khalifah-Nya di atas bumi.

Terang sekali bahwa manusia tidak akan sanggup mengambil manfaat dari apa yang telah diciptakan oleh Tuhan itu, jika ia tidak mengenalnya secara terperinci, mengetahui rahasia-rahasianya, cara-cara penggaliannya dan cara-cara penggunaannya secara tepat sesuai dengan kebutuhannya bagi kelestarian dan kebahagiaan hidupnya.

Para ulama Islam telah sepakat bahwa mempelajari dan mendalami cabang-cabang ilmu yang ada kaitannya dengan kehidupan manusia dan dengan teknik pembangunan yang merupakan kebutuhan pokok sesuatu umat, tidak terkecuali ilmu kemiliteran dan pertahanan adalah merupakan suatu “fardhu kifayah”.

Arti fardhu kifayah ialah, suatu kewajiban yang ditimpakan di atas suatu kelompok manusia sebagai suatu kesatuan, namun cukup bila dilaksanakan oleh sebagian warga-warga kelompok itu. Akan tetapi bila kewajiban itu sampai tidak terlaksana, maka seluruh anggota kelompok mengandung dosa.

Demikianlah, maka sejauh yang menyangkut suatu bangsa atau negara terutama yang berpedoman kepada hukum-hukum Islam, akan berdosalah para pemimpin dan para penguasanya yang bertanggung jawab, bila fardhu kifayah yang termaksud di atas merupakan dasar dan sendi hidup suatu bangsa dialpakan dan ditinggalkan tidak terlaksana.

BERBAGI BERSAMA MELALUI PENDIDIKAN

PRINGSEWU – Kita memang tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda. Namun, kita bisa mempersiapkan dan membangun generasi muda untuk masa depan.

Kata-kata inilah yang menyemangati fauzi saat masih remaja. begitu tamat SMA, mantan ketua FKPPI Bandar Lampung 2000-2005 ini langsung memberanikan diri berwirausaha dengan membuka lembaga pendidikan kursus komputer. melalui pendidikan ini, ia berharap bisa mengajarkan kepada generasi muda tentang cara membuat kehidupan yang lebih baik, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menuntut ilmu dan membagikan ilmunya kepada masyarakat.

Di Pringsewu, nama Fauzi sudah tidak asing lagi. Nama besarnya bukan karena yang bersangkutan merupakan pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, melainkan karena pria kelahiran Palembang, 26 Oktober 1970, ini adalah ketua Yayasan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK).

 

Gambar dan foto Fauzi berukuran besar terpampang di berbagai sudut kota di wilayah Pringsewu, sebagai sarana sosialisasi untuk memperkenalkan Yayasan STMIK-nya. Wajahnya juga menghiasi kaca-kaca angkutan perdesaan.

Fauzi dikenal sebagai pekerja keras. Dia demen berwirausaha. Terbukti, sejak tamat SMA sekitar tahun 1990, dia langsung mendirikan kursus komputer dengan mana Startech di Bandar Lampung.

Kemudian, pada 1991 pria bertubuh kekar itu membuka cabang baru di Pringsewu. Belum puas dengan apa yang dikerjakan, pada 1995 ia kembali membuka Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Pringsewu dan pada 2008 berubah menjadi STMIK Pringsewu.

Kendati memiliki perguruan tinggi, dia masih bekerja menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Ke-camatan Sukoharjo, Tanggamus. Namun, pekerjaan ini tidak membuatnya terus berhenti berkarier.

Di dalam dirinya terus bergelora ingin selalu berbuat selagi masih bisa. Meskipun saat ini di birokrat sudah menjabat sebagai kabag Keuangan Sekretariat DPRD Pringsewu, Fauzi masih mengendalikan seluruh aktivitas yayasannya yang dipimpinnya.

Sebagai ketua Yayasan Pendidikan Startech, ia mengelola STMIK Pringsewu, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu, SMK Grafika Gading-rejo, dan SMK Al-Qolam Kotaagung.

Ia mengakui untuk mengggelola perguruan tinggi dan sekolah menengah memang tidak gampang, karena memerlukan komitmen tinggi dan concern, sehingga mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan berdaya saing. Mengingat, perguruan tinggi yang ia pimpin mendidik banyak mahasiswa.

Misal saja di STMIK Pringsewu, sedikitnya telah mendidik 2.000 mahasiswa. STMIK memiliki pen¬didikan S-l Jurusan Sistem Informatika dan D-3 Manajemen Informatika. Selama berdiri mulai dari AMIK sampai sekarang sudah 13 kau mewisuda. Sementara untuk program S-l baru meluluskan sekali.

Totalnya, yayasannya sudah mewisuda 1.500 lulusan, baik program D-3 maupun S-l. Karena berkembang, kini ia membuka kampus STMIK Kotaagung, Tanggamus, dan Gadingrejo. Meskipun lembaga pendidikannya sudah berhasil mengambil hati masyarakat dan mulai tumbuh besar, Fauzi pun tidak merasa puas dengan hasil kerjanya.

Bersama sang istri, Rita Irviani, dia terus melakukan terobosan dengan membuka STIT di Gadingrejo pada 2009. STIT adalah perguruan tinggi yang berbasis keagamaan. Apa artinya ilmu tinggi tetapi agamanya kosong. Inilah yang misi saya mendirikan STIT di Gadingrejo,” kata dia.

Kini jumlah mahasiswa STIT memang masih sedikit, masih 200-an mahasiswa dengan 15 dosen dan 5 karyawan. Berbeda dengan STMIK yang sudah memiliki 30 dosen dan 20 karyawan.

Menjadi Amal Jariah

Kiprah Fauzi di lembaga pendidikan juga terus dikembangkan mengingat ada kepuasan batin tersendiri dengan mendirikan lembaga pendidikan jika dibandingkan dengan membuka bisnis murni.

Di pendidikan, ujar Fauzi, bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menuntut ilmu dan membagikan ilmunya kepada masyarakat. “Saya berharap ilmu yang diberikan melalui pendidikan yang semua dikelola bisa menjadi amal jariah di hadapan Allah SWT,” kata Fauzi.

Dengan dasar itulah Fauzi masih terus merintis pendidikan tingkat atas: mendirikan SMK Grafika di Gadingrejo dengan Jurusan Grafika (Percetakan) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Jumlah siswa SMK Grafika baru dua kelas dengan jumlah 25 orang/kelas. Menurutnya, SMK Grafika merupakan satu-satunya di Lampung.

Kemudian, Fauzi juga mendirikan SMK Al-Qalam di Kotaagung dengan Jurusan Keperawatan dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Meskipun SMK Al-Qalam merupakan sekolah umum, kelebihan¬nya adalah semua siswa sebelum masuk sekolah diutamakan salat duha dan salat berjemaah setiap waktu salat tiba.

SMK Al-Qalam memiliki 60 siswa dengan sistem bela-jarfull day yaitu mulai pukul 07.15—16.00, tetapiwaktu belajar hanya mulai Senin—Jumat. (WIDODO/S-1)

Lebih Menantang Ketimbang PNS

MEMILIKI dan mengelola sebuah yayasan memiliki tantangan tersendiri. Sebab, harus memikirkan bagaimana siswa dan mahasiswa bisa belajar dengan nyaman, kemudian dosen bisa mengajar dengan serius.

Yang jelas, kata Fauzi, mengelola yayasan jauh lebih menantang ketimbang menjadi PNS, karena harus memutar-mutar otak untuk bisa menghidupi lembaga tanpa bantuan pemerintah.

Yang paling menguras pikirannya, yaitu bagaimana meningkatkan kom¬petensi dan mutu lulusan. Pasalnya, sebuah institusi pendidik¬an akan dipandang masyarakat bila mampu mencetak lulusan berkualitas, di antaranya mereka siap bersaing di dunia kerja ataupun membuka lapang¬an pekerjaan sendiri.

Jika sudah demikian, lembaga pendidikan tidak perlu bersusah payah beriklan karena masyarakat akan berduyun-duyun memercayakan anaknya untuk dididik oleh institusi tersebut.

Untuk itulah Fauzi yang aktif berorganisasi ini selalu berinovasi dan melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar perguruan tinggi dan sekolah yang dikelolanya makin kompetitif.

Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi lain baik dalam negeri ataupun luar negeri dan meningkatkan mutu pendidikan dosen. “Saat ini kami sedang mengodok kerja sama pemagangan pendidikan dengan perguruan tinggi di Malaysia,” ujar dia.

Melalui kerja sama ini, ia berharap lulusan perguruan tinggi yang ia pimpin makin kompetitif. Tak hanya itu, sebagai perguruan tinggi yang cukup representatif di Pringsewu, yayasannya tidak melulu berfokus pada bisnis, tetapi juga bervisi sosial.

Sudah puluhan mahasiswa dan siswa berprestasi dari keluarga tak mampu, yatim piatu, juga pengh¬afal Alquran yang mendapat beasiswa dari yayasan yang ia pimpin. Otomatis hal ini menjadi pemikiran Fauzi, bagaimana agar lebih banyak memberikan beasiswa kepada warga didik yang lembaga pendidikan yang dikelolanya. Selain itu, ia harus memikirkan gaji dosen dan karyawan.

Menurutnya, dalam sebulan, pihaknya mengeluarkan sekitar Rp. …. juta untuk gaji dosen dan karyawan. Itu belum ditambah pengeluaran-pengeluaran lain, seperti dana untuk membiayai sarana dan prasarana pendukung.

Namun, semua tantangan itu bisa dilaluinya dengan baik. Pasalnya, selain sudah biasa menggelola usaha, ia didukung karyawan yang bonafit dan memiliki manajemen keuangan yang bagus. Kuncinya adalah kerja keras, tekun, dan terus bersemangat.

Sebab, menurut dia, kesuksesan itu tidak dicapai secara kebetulan, tetapi harus dicari dengan semangat dan ketekunan. Alhasil, selain lem¬baga pendidikan yang ia kelola makin maju, kini ia pun makin bersyukur karena STMIK sudah memiliki gedung berlantai dua yang cukup represen-tatif di atas tanah seluas 2.000 meter persegi. (WIDODO/S-1)

DSC05965

KERJASAMA LN. Untuk meningkatkan kompetensi pendidikan dan lulusan, STMIK Pringsewu menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri, salah satunya dengan perguruan tinggi di Malaysia (UNISEL) seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu.

BIODATA
Nama : Fauzi, S.E., M. Kom., Akt.
Lahir : Palembang, 26 Oktober 1970
Istri : Rita Irviani, S.E., M.M.
Anak : 1. Almira Nabila Fauzi
2. Griselda Nabila Fauzi
3. Ardelia Nabila Fauzi
Alamat : Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu
– Anak Pensiunan Sersan Polisi, Anak 1 dari 4 orang saudara.
– Akuntan Beregister satu-satunya yang ada di Kabupaten Pringsewu
PENDIDIKAN
1 SD Budi Bakti Persit
2 SMP Negeri 5 Bandar Lampung
3 SMA Utama 2 Bandar Lampung
4 D-3 AMIK Adiguna
5 S-1 STIE Lampung
6 S-2 STTIBI Jakarta
7 Prog. Profesi Akuntan (Akt) Reg. D-44.225 Universitas Lampung
Aktivitas Lain
1 Ketua Keluarga Besar Putra Putri Polri Provinsi Lampung
2 Ketua FKPPI Bandar Lampung 2000 s/d 2005
3 Ketua Yayasan Pendidikan Startech (mengelola STMIK Pringsewu, STIT Pringsewu, SMK Grafika Gading Rejo, SMK Al-Qolam Kotaagung)
4 Ketua Tim Seleksi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pringsewu tahun 2011
5 Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung
6 Ketua Granat Provinsi Lampung
7 KNPI Kabupaten Pringsewu
8 Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer (APTIKOM)
Riwayat Diklat
1 Diklat Pim IV tahun 2003
2 Diklat Pelayanan Terpadu Satu Atap tahun 2004
3 Diklat Pim III tahun 2006
4 Diklat Strategi Peningkatan PAD tahun 2007

Seminar Cybercrime

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. Beberapa pendapat mengindentikkan cybercrime dengan computer crime. The U.S. Department of Justice memberikan pengertien computer crime sebagai: “…any illegal act requiring knowledge of computer technology for its perpetration, investigation, or prosecution”. (www.usdoj.gov/criminal/cybercrimes)
Seminar Cybercrime akan disampaikan oleh Edmon Makarim, S. Kom., S.H., LLM yang akan berlangsung pada Hari Rabu, 23 Januari 2013 di Auditorium Kampus STMIK Pringsewu Lampung.
ROUNDOWN ACARA SEMINAR
“CYBER CRIME”
Oleh : Edmon Makarim, S. Kom., S.H., LLM
Rabu, 23 Januari 2013
JAM
KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN
PJ
07.00 WIB Proses Penjemputan di Bandara Raden Intan Bpk. Yuri Fitrian, M. Si
07.30 – 08.30 WIB Perjalanan Menuju Kampus STMIK PRINGSEWU
08.00 WIB Registrasi Peserta Seminar Panitia
08.15 WIB Persiapan Acara Seminar dan Penyambutan Nara Sumber, Tamu Undangan di Kampus STMIK PRINGSEWU Bpk. Yuri Fitrian, M. Si, Panitia dan Dosen
08.30 WIB Acara Pembukaan Panitia
08.45 – 09.30 WIB Sambutan-Sambutan :
1. Bupati Pringsewu sekaligus membuka acara 15 menit Bpk. Sujadi, M. Pd.I
2. Ketua Yayasan 15 menit Bpk. Fauzi, S.E., M. Kom., Akt.
3. Direktur PT. Rajagrafindo Persada 15 menit Ibu Hj. Magdalena
09.30 – 09.45 WIB Penyerahan Website Desa Gemaripah Digital Oleh Ketua STMIK Pringsewu Kepada Bapak Bupati Pringsewu 15 menit Ibu Rita Irviani, S.E., M.M
09.45 – 10.00 WIB MoU STMIK Pringsewu dengan Penerbit Rajagrafindo Persada (Rajawali) 15 menit Ibu Rita Irviani, S.E., M.M dengan Ibu Hj. Magdalena
10.00 – 12.00 WIB SEMINAR CYBER CRIME 120 Menit Bpk. Edmon Makarim, S.Kom, S.H., LLM dengan Moderator : Bpk. Yuri Fitrian, M.Si
12.00 – 13.00 WIB SELESAI PANITIA

SAMBUTAN KETUA YAYASAN STARTECH PRINGSEWU

Yang terhormat,
Saudara Bupati Pringsewu,
Saudara Ketua DPRD Kabupaten Pringsewu,
Saudara MUSPIDA,
Saudara Rektor/Ketua/Direktur PTS di Kabupaten Pringsewu
Saudara Ketua STMIK Pringsewu,
Para sivitas akademika STMIK Pringsewu dan para karyawan, Hadirin dan undangan yang berbahagia
Para Wisudawan/wati yang saya cintai dan banggakan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji, syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhannahu Wata’ala, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal’afiat, guna menghadiri acara yang penting dan amat membahagiakan kita semua, yakni Acara Sidang Terbuka Senat STMIK Pringsewu dengan acara tunggal Wisuda Ahli Madya dan Sarjana periode ke 13 tahun akademik 2012/2013.

Berkaitan dengan acara wisuda ini, khususnya kepada para wisudawan/wati, saya atas nama pribadi dan Yayasan Startech menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas semua prestasi yang telah ditunjukkan sehingga Saudara berhasil menyelesaikan studi secara baik dengan meraih gelar kesarjanaan dari berbagai strata dan bidang keilmuan yang ada di lingkungan Yayasan Pendidikan Startech . Tidak lupa, ucapan selamat juga saya sampaikan kepada seluruh keluarga, orang tua, orang tua asuh dan wali atas kesuksesan yang diperoleh putra putri Bapak dan Ibu Saudara, karena prestasi yang mereka dapat itu tidaklah terlepas dari peran serta Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang sehari-harinya membimbing dan membina mereka di lingkungan keluarga.

Para Wisudawan/wati, undangan dan hadirin yang saya hormati

Marilah kita maknai acara Wisuda ini bukan hanya sebagai seremonial belaka tetapi sebagai petanda atas keberhasilan seseorang dalam meraih gelar akademik. Terlebih penting lagi wisuda ini harus menjadi momentum keberhasilan yang diperoleh para Wisudawan/wati ini sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan selanjutnya, di mana tugas dan tantangan yang harus dihadapi dan diatasi itu lebih berat dan komplek dibanding sebelumnya. Karena itu hendaknya disadari, bahwa keberhasilan yang dirayakan pada hari ini, tidak lain adalah awal dari perjalanan panjang saudara/i dalam mengarungi lautan karier ke depan yang sarat dengan tantangan.

WISUDAWAN YANG SAYA CINTAI,
Di era globalisasi dan keterbukaan seperti sekarang ini yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang begitu cepat, dengan sendirinya menuntut kita untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Dalam dunia yang sarat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi, Seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.

Saya berpesan kepada Wisudawan/wati etika dan profesionalisme TSI benar-benar digunakan, jangan sampai alumni STMIK Pringsewu melakukan pelanggaran etika dalam DUNIA MAYA dan TEKNOLOGI INFORMASI seperti melakukan kasus Hacking, Kasus Cybercrime, Pelanggaran Hak Cipta di Internet, Aplikasi facebook. Etika dan profesionalisme TSI dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung jawaban dari suatu etika dan profesionalisme haruslah nyata.

Sejak saat ini saudara telah berhak menyandang gelar yang sebenarnya memiliki nilai tambah bagi saudara dan lingkungan saudara, untuk itu Anda semua harus dapat menempatkan diri khususnya cara berpikir harus menjadi terstruktur dan produktif hingga Anda dapat menghasilkan karya nyata bagi masyarakat sekitar.

Amalkan kepandaian dan ilmu yang saudara miliki sejalan dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini penting untuk menjadi perhatian, agar saudara-saudara dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Jaga nama baik mu, nama baik keluarga, dan nama baik almamater STMIK Pringsewu yang kita cintai dan banggakan ini. Tunjukkanlah prestasi dan dedikasi yang baik dan membanggakan sebagai alumnus STMIK Pringsewu.

Jangan puas dengan gelar yang ada sekarang, tapi kembangkanlah untuk menggali dan menggali terus ilmu pengetahuan secara lebih luas dan mendalam, guna didharma bhaktikan bagi kejayaan bangsa dan negara ini.

PARA WISUDAWAN/WATI YANG SAYA CINTAI,

Sebelum saya mengakhiri sambutan ini, saya atas nama pribadi maupun Yayasan Startech menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Saudari RITA IRVIANI, S.E.M.M., selaku Ketua STMIK Pringsewu beserta jajarannya, yang telah mengerahkan tenaga dan pikirannya selama ini sehingga dapat menghasilkan hasil didik yang mempunyai daya saing tinggi yang nantinya akan dapat membawa nama dan meningkatkan citra almamater Yayasan Pendidikan Startech. Mudah-mudahan Allah SWT memberi kita petunjuk dan kekuatan sehingga kita mampu menjalani kehidupan sampai akhir hayat dengan jernih dan bersih. Kepada para wisudawan/wati kiranya perlu disadari bahwa iman dan ilmu itulah yang tidak bisa dijarah oleh siapapun dan kita membutuhkan kaum intelektual yang mau menerapkan iman dan ilmunya untuk kesejahteraan masyarakat.

Semoga Tuhan YME, Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk serta kekuatan kepada kita semua dalam upaya mencerdaskan anak-anak bangsa dengan berkarya, dan membangun bidang pendidikan – yang dilandasi cipta, rasa, dan karsa – untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang siap berkompetisi di era global. Cipta, rasa dan karsa merupakan kekuatan manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Cipta, rasa dan karsa merupakan bagian sistem kebudayaan kita yang tak terpisahkan dari bingkai utamanya, yaitu spiritualitas. Inilah yang melahirkan peradaban besar di masa lalu.

”Jadilah alumni STMIK Pringsewu
yang membanggakan dan selamat berkarya”

Sekian dan terima kasih.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh